Apakah saat hamil aman untuk wax vagina?? Dan apakah wajar jika selama hamil itu keputihan?
Bulu kemaluan wanita merupakan salah satu penanda kematangan seksual seorang wanita, dan bulu kemaluan memiliki beberapa fungsi penting terhadap kesehatan organ intim wanita, seperti sebagai barrier terhadap infeksi kuman, membantu mengurangi gesekan saat hubungan seksual, mempertahankan kehangatan organ intim. Pada intinya wax vagina dan pencukuran rambut kemaluan saat hamil diperbolehkan namun sebaiknya dilakukan dengan tehnik yang benar. Tehnik yang salah dapat menyebabkan iritasi dan peradangan, dan akhirnya dapat menimbulkan infeksi yang dapat meluas, selain itu salah satu jurnal mengatakan hilangnya bulu kemaluan dapat menyebabkan area vagina menjadi gatal dan lembab. Apabila tetap memutuskan untuk mencukur, sebaiknya mencukur dilakukan berlawanan arah dari tumbuhnya rambut, dan jangan lupa dioleskan krim atau minyak untuk mengurangi risiko iritasi dan peradangan. Keputihan atau vaginal discharge adalah cairan atau lendir yang keluar dari vagina. Lendir ini berfungsi untuk membawa keluar sel-sel mati dan kuman dari dalam tubuh. Tujuannya untuk menjaga vagina tetap bersih, dan melindungi vagina dari iritasi atau infeksi.Keputihan dikatakan normal selama tidak disertai bau busuk, berwarna, gatal atau nyeri.Keputihan normal sendiri mempunyai ciri - ciri biasanya berwarna bening atau sedikit keruh (mirip air susu), encer atau sedikit kental, cairan keputihan tidak berbau, banyaknya berkisar setengah sampai satu sendok teh (2-5 ml), jika anda merasakan keputihan seperti di atas dan terlebih dalam kondisi sedang hamil, sebaiknya segera diperiksakan ke Dokter untuk memastikan bahwa tidak ada keputihan yang patologis karena dapat menyebabkan risiko pada kehamilan diantaranya ancaman prematur dan ketuban pecah dini. -Answer from dr. Bram Pradipta. SpOG