PCOS: Sadari Apa Gejala, Penyebab, & Cara Menghindarinya
05 November 2020
Health and Wellness
Healthy Women! Ngaku, deh...pasti di antara kamu ada yang sangat dimanjakan dengan adanya teknologi yang memudahkan kegiatan tanpa mengeluarkan tenaga yang berlebihan. Tau nggak, hal itu menyebabkan obesitas dan gangguan hormonal jadi meningkat. Dan, salah satunya adalah Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK) atau Polycystic ovary syndrome (PCOS). POCS sendiri adalah kondisi di mana fungsi ovarium pada perempuan yang berada di usia subur menjadi terganggu. Kondisi ini akan membuat hormon perempuan yang mengidap PCOS jadi tak seimbang, karena hal-hal yang belum diketahui penyebabnya secara medis.
Ada tanda-tanda awal yang bisa mengindikasi seorang perempuan mengidap sindrom ini. Pertama, siklus menstruasi yang tidak teratur atau jarang terjadi. Kedua, meningkatnya kadar hormon pria (androgen) dalam tubuh seperti tumbuh rambut di bagian tubuh yang tidak wajar, atau jerawatan yang cukup parah pada area tersebut juga. Juga, kalau dilakukan pemeriksaan melalui USG juga bisa ditemukan folikel-folikel kecil di ovarium. Lalu, apa lagi sih gejala lainnya?
Gejala dari PCOS ini bisa bervariasi pada tiap orang, Healthy Women. Biasanya, dengan beberapa gambarannya adalah sebagai berikut:
● Siklus menstruasi tak teratur. Dalam beberapa kasus, bahkan ada pengidapnya yang berhenti menstruasi sama sekali, lho!
● Obesitas. Meningkatnya berat badan atau bahkan, kesulitan menurunkan berat badan.
● Kulit yang menghitam. Pada daerah lipatan leher, selangkangan dan lipatan payudara menjadi gelap.
● Pertumbuhan rambut yang berlebih. Karena meningkatnya hormon androgen, biasanya akan muncul rambut pada wajah, dagu, bawah hidung (kumis).
● Tumbuh jerawat. Biasanya akan muncul di bagian wajah, dada, dan punggung bagian atas.
Awasi penyebab dan faktor risikonya, Healthy Women!
Belum ada yang bisa kasih kepastian apa penyebab dari PCOS, Healthy Women. Salah satunya diduga dari kadar insulin yang tinggi. Insulin merupakan hormon yang bertugas untuk mengatur karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh untuk dijadikan energi. Sementara resistensi insulin adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat merespon insulin secara normal, sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa dan insulin dalam darah. Kelebihan insulin mengakibatkan produksi hormon androgen meningkat, dan dapat mengganggu proses ovulasi.
Teori lain adalah adanya peradangan yang meningkat dan membuat ovarium memproduksi hormon androgen meningkat. Dan terakhir, diketahui bahwa faktor genetik juga berperan, artinya orangtua dengan riwayat PCOS juga bisa meningkatkan risiko anak perempuannya mengidap penyakit yang sama.
Mulai jaga dan benahi gaya hidup kamu, yuk!
Meskipun penyebabnya belum pasti, tapi kita bisa mulai dengan mengubah gaya hidup, Healthy Women! Ubah pola diet kamu dengan pola diet rendah kalori dan rendah karbohidrat, serta rutin berolahraga. Untuk kamu yang berat badannya berlebih, sebaiknya menurunkan berat badan sebesar 10% dalam kurun waktu 2-3 bulan.
Harus dihindari konsumsi karbohidrat olahan seperti roti putih, gula dan olahannya, makanan gorengan dan daging merah. Sebaliknya, makanan dengan serat tinggi, buah-buahan dan sayuran hijau sangat disarankan. Kalau setelah diet dan berolahraga masih didapatkan adanya gejala dan gangguan menstruasi, lakukan alternatif terapi hormonal seperti pil KB kombinasi, pil progestin, klomifen, dan gonadotropin. Kalau sampai ada gangguan insulin, lakukan juga terapi metformin. Pastikan ini kamu sudah konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi obat- obatan ini ya, Healthy Women.
Alternatif terakhir adalah dengan prosedur ovarian drilling yaitu membuat lubang kecil pada ovarium untuk mengembalikan fungsi ovulasi. PCOS adalah penyakit yang semakin meningkat seiring dengan berbagai kemudahan dan banyaknya makanan berlemak yang ada. Target dari pengobatan penyakit ini adalah terkontrolnya hormon androgen dan terjadinya ovulasi, tapi Healthy Women, perlu diingat bahwa gangguan tersebut bisa kambuh sewaktu-waktu, lho. Maka dari itu, kamu perlu disiplin dan konsisten dalam berdiet dan olahraga.
Jadi, jangan anggap remeh penyakit apapun, ya. Kalau kamu mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas, segera periksakan ke dokter agar secepatnya dapat ditangani. Dan kamu juga bisa konsultasi apapun mengenai area Miss V kamu di laman Ask Our Expert dan akan dijawab langsung oleh dr. Bram Pradipta Sp.OG!
Tetap semangat dan konsisten agar selalu sehat ya, Healthy Women!