Tanda - Tanda Haid Kita Nggak Normal
Buat kita remaja cewek yang baru ngalamin haid, mungkin emang wajar kalo lama masa haid ataupun quantity haid itu sendiri belum senormal orang dewasa. Hormon remaja yang masih turun naik adalah salah satu penyebab kenapa haid kita belum berjalan normal. Tapi ada beberapa hal yang bisa kita jadiin indikasi kalo haid kita termasuk ke dalam nggak normal. Apa aja tanda- tanda itu?
Secara umum dan garis besar, periode haid yang normal adalah antara 3-7 hari, sedangkan siklusnya sendiri berlangsung selama 28 hari. Tapi karena kondisi tubuh tiap cewek beda-beda, makanya periode haid ini nggak pernah sama antara satu orang dengan yang lainnya. Ada yang singkat banget, bahkan ada yang panjang banget mencapai 10 hari. Ada yang volume haidnya banyak banget, tapi ada juga yang sedikit. Tapi meskipun berbeda, ada beberapa tanda haid berubah jadi nggak normal, yang bisa kita jadiin acuan buat mewaspadai kondisi haid kita.
1. Volume Haid Jauh Lebih Banyak Dari Biasanya
Umumnya nih cewek akan ngeluarin cairan haid sebanyak 30-40 ml dalam satu bulan periode haid. Tapi ada yang bisa mencapai 60 ml. Nah, kalo kita sampe harus ngeganti pembalut setiap jam dikarenakan volume haidnya yang deras dan luar biasa banyak, bisa jadi kita mengalami kondisi menoragia. Hal ini akan menyebabkan tubuh kita kehilangan zat besi yang dibutuhin buat memproduksi hemoglobin. Kalo udah kayak gini, kita bisa terserang anemia lho karena tanpa zat besi yang mencukupi, jumlah sel darah kita akan berkurang drastis. Biasanya gelajalanya akan berupa tubuh yang lelah, wajah pucat dan napas pendek.
Penyebab: Gangguan penggumpalan darah, kanker rahim, polip atau fibroid pada rahim, atau pada perempuan yang udah menikah adalah kondisi kehamilan tidak normal atau keguguran, atau akibat penggunaan alat kontrasepsi
2. Haid Melambat Atau Bahkan Berhenti Sama Sekali
Kondisi ini dikenal juga dengan amenorea dimana haid berhenti sama sekali, atau sudah berusia 15 tahun tapi belum mengalami haid. Bisa jadi kondisi ini disebabkan oleh turunnya produksi estrogen. Sewajarnya sih kondisi ini terjadi pada perempuan yang memasuki masa menopause di usia 50an, atau yang selama 12 bulan berturut-turut nggak mengalami haid. Jadi harus diwaspadai banget buat kita yang berusia remaja sampe sebelum 40 tahun dan udah ngalamin amenorea ini.
Penyebab: Berolahraga terlalu berat dan terlalu sering, sehingga berpengaruh banget sama kinerja hormon reproduksi yang ngatur siklus haid. Diet berlebihan dan gangguan makan seperti anoreksi juga menjadi penyebabnya, karena terbatasnya kalori yang dihasilkan, sehingga jadi penghalang pelepasan hormon dalam proses ovulasi. Stress, obesitas, perempuan yang dalam masa menyusui, mengonsumsi obat-obatan secara berlebih, gangguan kelenjar tiroid, dan gangguan keseimbangan hormon, juga menjadi penyebab dari amenorea ini.
3. Nyeri Haid Yang Berlebih
Sebenernya nyeri haid adalah hal yang normal buat dialamin. Tapi jadi nggak normal kalo nyeri dan sakitnya nggak tertahankan, bahkan sampe ada yang nyebapin pingsan! Inilah kondisi yang disebut dengan dismonerea, yang kadang dibarengin sama rasa mual, muntah, sakit kepala, nyeri punggung, hingga diare, dan jadi tanda aadnya adanya penyakit lain seperti endometrosis dan fibroid.
4. Pendarahan Di Antara Masa Haid
Artinya kita mengalami pendarahan di luar periode haid kita yang normal. Kalo terjadi secara terus-menerus, bisa jadi terdapat luka pada vagina kita, atau bahkan penyakit lain yang lebih serius, seperti kanker.
Siklus haid yang kurang dari 21 hari dan atau lebih dari 35 hari bisa jadi penanda utama haid kita berubah jadi nggak normal. Keluhan yang kita rasain jangan pernah disepelein ya girls. Harus langsung diceritakan ke Mama atau langsung diperiksakan ke dokter, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Jangan lupa juga untuk selalu sedia Softex Comfort Slim. Pake Softex Comfort Slim, dengan teknologi 3000 Fast Absorb Holes, daya serap tinggi hingga 3000 holes bikin pembalut kita cepat kering dan nggak lembap.