Konsumsi Obat Pereda Nyeri Haid Boleh Nggak Sih?
04 April 2022
What's Happening
Setiap cewek pasti pernah merasakan nyeri luar biasa saat menstruasi, seperti nyeri pada bagian perut. Rasa nyeri ini dapat terjadi karena dinding rahim yang meluruh dan mengeluarkan darah dapat mengurangi oksigen pada rahim. Sehingga, saat menstruasi kram pada perut kerap dirasakan.
Nyeri saat haid memang normal terjadi, namun jika rasa nyerinya berlebihan bisa sangat mengganggu aktivitas kita sehari-hari lho. Maka dari itu tak jarang yang mengonsumsi obat pereda nyeri seperti paracetamol atau minuman anti nyeri haid.
Lalu, apakah aman mengkonsumsi obat pereda nyeri saat menstruasi? Dilansir melalui laman klikdokter, mengonsumsi obat pereda nyeri saat menstruasi aman-aman saja namun dosisnya perlu diperhatikan.
Obat pereda nyeri seperti diklofenak, ibuprofen, dan naproxen, adalah golongan NSAID yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Maka dari itu, dosis obat pereda nyeri harus lebih diperhatikan karena jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan memiliki efek samping.
Efek Samping Konsumsi Obat Pereda Nyeri
Melansir Cleveland Clinic, ternyata konsumsi obat nyeri haid seperti ibuprofen dalam dosis tinggi dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Ini disebabkan karena terganggunya produksi hormon estrogen sehingga dapat mengubah siklus menstruasi dari biasanya.
Selain berisiko pada perubahan siklus menstruasi, konsumsi obat pereda nyeri dalam dosis tinggi dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti maag, iritasi pada lambung, pendarahan jika dikonsumsi bersamaan dengan obat pengencer darah, dan edema (pembengkakan).
Maka dari itu, hindari mengkonsumsi obat pereda nyeri dengan dosis tinggi dan dalam jangka waktu panjang tidak direkomendasikan.
Menghilangkan Nyeri Haid Tanpa Obat
“Terus kalau nyeri banget saat menstruasi gimana dong?”
Nah, apabila kamu merasakan kram perut saat haid, kamu bisa melakukan beberapa tindakan seperti berikut ini ya girls!
- Mengompres perut dengan air hangat agar melemaskan otot rahim yang tegang.
- Perbanyak konsumsi air putih karena dehidrasi adalah salah satu penyebab kram pada otot.
- Hindari makanan atau minuman yang tinggi garam, bersoda, alkohol, dan kafein.
- Minum suplemen vitamin D. Penelitian dari jurnal Gynecological Endocrinology menemukan bahwa 60 perempuan yang mengalami nyeri haid, kekurangan vitamin D.
- Apabila memungkinkan, kamu dapat berolahraga ringan untuk melancarkan peredaran darah.
Walaupun nyeri perut saat menstruasi normal dirasakan setiap perempuan, namun kamu harus memperhatikan lebih lanjut jika nyeri yang dirasa terjadi dalam jangka waktu panjang. Dismenore sekunder adalah kondisi nyeri haid yang tidak tertahankan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Gejalanya bisa berupa mual, muntah, bahkan pingsan.
Jika kamu mengalami nyeri haid yang sangat mengganggu sebaiknya kunjungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Girls, kamu tahu cara lain untuk meredakan nyeri saat haid selain mengkonsumsi obat pereda nyeri? Yuk, bagikan cerita dan pengalaman kamu di Instagram @womenhealthypedia !